Scheduling Lanjutan Pada Sistem Operasi

7th Mar 2022

4 min read

Nama : Alvin Maulana Rhusuli
NIM : 2005551014
Prodi : Teknologi Informasi
Fakultas/Universitas : Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah : Network Operating System (A)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T.

Selamat datang dan selamat kembali lagi dalam artikel pembahasan terkait Network Operating System (NOS). Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas lanjutan tentang peran dan penjelasan dari scheduling pada sistem operasi. Oleh karena itu mari kita awali dengan mengingat kembali terkait Scheduling itu sendiri.

Apa itu Scheduling?

Scheduling merupakan satu atau beberapa buah aturan, mekanisme, dan prosedur di dalam sistem operasi (melibatkan kernel, aplikasi, process) terkait dengan urutan kerja yang dilakukan oleh komputer dan sistem computer. Scheduling ada di dalam semua sistem operasi apapun. Hal ini sangat diperlukan karena pada saat ini komputer berbasiskan multiprogramming.

Multiprogramming merupakan kemampuan sistem operasi untuk menjalankan 2 aplikasi atau lebih secara bersama – sama, menghasilkan sejumlah proses. Multiprocessing merupakan kemampuan penanganan 2 process atau lebih secara bersama – sama. Multiprogramming dengan Multiprocessing memiliki perbedaan yaitu :

  • Multiprogramming lebih ditekankan di sisi software.
  • Multiprocessing lebih ditekankan di sisi hardware.

Jadi ada lebih dari satu pemrosesan pada satu waktu. Tanenbaum menyebut bagian pemilihan sistem operasi sebagai penjadwal dan algoritma yang digunakan adalah algoritma penjadwalan.

Berikut ini adalah peran penjadwalan dalam Network Operating System (NOS) :

  1. Membantu penjadwalan dari semua service yang ada di dalam server.
  2. Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses.
  3. Dikaitkan dengan log dan cron, dapat membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada server (melalui bantuan sistem operasi). Misalnya untuk mengetahui mengenai user mana yang menggunakan job, kapan, berapa resource yang dihabiskan.
  4. Optimalisasi Sumber Daya (Resource).
  5. Meminimalkan Waktu Tanggap (Time Respond)
  6. Efisiensi Process.
  7. Memaksimalkan Troughput.

Jenis - Jenis Scheduling pada Network Operating System

Shortest Process Next (SPN)

SPN

Periksa waktu pemrosesan (waktu pemrosesan/waktu eksekusi) dari setiap pekerjaan, letakkan yang terpendek di antrian sebelumnya dan yang terpanjang di belakang. Algoritma penjadwalan ini memecahkan masalah algoritma penjadwalan Shortest Job First ketika ada beberapa proses dengan waktu pemrosesan yang lama, tetapi antrian ditempatkan terlebih dahulu.

Feedback

Feedback

Fokusnya adalah "waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi", bukan waktu eksekusinya. Prosesnya seperti ini, tugas ditempatkan dalam berapa banyak antrian, fokus pada berapa banyak waktu yang dibutuhkan, dan ketika waktu habis mereka dibebaskan (release), dan metode ini berjalan sampai semua proses selesai. Tetapi bagaimana jika ada kerugian dan jika tidak dilakukan? Kemudian Anda dapat menggunakan algoritma Round Robin (RR).

Highest Response Ratio Next (HRRN)

HRRN

Highest response ratio next adalah algoritma pemrosesan yang berfokus pada proses dengan tingkat respons tertinggi. Untuk bisa mendapatkan tingkat respons menggunakan rumus Rasio = (waktu tunggu + waktu_layanan_yang diharapkan) / (waktu_layanan_perkiraan). Jadi, dalam algoritma ini, proses kecil memberikan persentase yang tinggi, sehingga proses memiliki prioritas di atas CPU. Berikut ini adalah contoh dari algoritma scheduling HRRN.

Shortest Remaining Time (SRT)

SRT

Pada algoritma penjadwalan Shortest Remaining Time (SRT), proses dengan total waktu eksekusi terpendek langsung diproses tanpa menunggu proses yang sedang berjalan. Jika waktu eksekusi proses yang tersisa lebih pendek dari proses lainnya, proses yang berjalan sebelumnya akan di-requeued. Berikut ini adalah contoh dari algoritma scheduling SRT.

Praktik 1 Melihat File Log Sistem

Pada praktik kali ini, saya akan mempraktikan untuk melihat list dari log yang ada pada sistem operasi linux. berikut ini adalah langkah - langkahnya :

1. Membuka file log linux

Buka terminal anda, lalu ketikkan command berikut.

nano /var/log/syslog

Berikut ini adalah hasil yang akan ditampilkan ketika menjalankan perintah di atas :

Log Sistem

Perintah tersebut akan menampilkan proses apa saja yang telah terjadi pada sistem operasi, pada dasarnya semua proses yang pernah terjadi pada sistem operasi akan disimpan pada sebuah file log yang ada di /var/log/syslog.

Praktik 2 Melihat Semua File Log

Pada praktik kali ini, saya akan mempraktikan untuk melihat semua log list yang ada pada sistem operasi linux. berikut ini adalah langkah - langkahnya :

1. Menuju Home Folder

Jika anda belum menuju home folder "~/home/user-anda" maka lakukan perintah ini :

cd ~

2. Menuju Lokasi Log Folder

Setelah sudah menuju pada home folder user, maka selanjutnya adalah menuju folder lokasi log file itu berada. Yaitu terletak pada /var/log/. Ketikkan perintah ini untuk pindah ke folder tersebut.

cd /var/log

3. Melihat Semua File Log

Selanjutnya, ketikkan perintah ini untuk melihat semua file log yang ada di dalam folder tersebut.

ls -lah /var/log

Semua File Log

Terlihat bahwa ada beberapa file log yang ada di dalam folder tersebut. Berikut ini adalah contoh dari file log yang ada di dalam folder tersebut. Menggunakan perintah sebagai berikut :

cat /var/log/boot.log

File Log

Di atas merupakan hasil dari perintah untuk menampilkan isi dari salah satu file log pada sistem operasi linux. File tersebut akan berisikan log dari boot yang terjadi pada sistem operasi linux.

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan yang tidak disengaja. Akhir kata saya ucapkan terimakasih! 😊

Referensi

  • Pemaparan Materi Pertemuan Ke Empat dari Dosen Pengampu I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. via Webex